DKI akan berlangsung pada 15 Februari 2017. Jakarta memiliki satu bulan lagi untuk menentukan pilihan akan pemimpinnya selama lima tahun ke depan. Ada beberapa fakta penting tentang Ahok-Djarot yang perlu kamu ketahui sebelum pergi TPS dan menggunakan hak demokrasi-mu.
Inilah mengapa mereka layak menjadi pemimpin ibukota Indonesia! Jangan lupa, sebarkan cerita ini ke teman, kolega dan saudara lainnya agar mereka juga dapat mempercayakan hak pilihnya pada Gubernur dan Wakil Gubernur petahana kita, Ahok dan Djarot.
1. Politik Tanpa Basa-basi
Mengusung slogan “kerja, kerja dan kerja,” Ahok-Djarot telah berhasil melunturkan sebagian besar apatisme masyarakat terhadap pemerintahan. Janji politik yang biasa diberikan oleh calon pemimpin tidak menjadi andalan nomor urut dua ini. Tanpa basa-basi, Ahok-Djarot bekerja dengan nyata dan akhirnya, mereka dapat merebut simpati masyarakat.
Dulu, ada dari beberapa orang yang tidak peduli dengan dinamika politik Indonesia. Mereka beranggapan, “buat apa partisipasi dalam pemilu, semua calon sama saja”. Pilkada 2017 ini mengubah wajah perpolitikan Indonesia dengan hadirnya Ahok-Djarot yang berpolitik tanpa basa basi. Masyarakat pun menjadi antusias untuk aktif menggunakan hak demokrasi mereka.
2. Pejabat Negara yang Dapat Dijangkau Warga
Etos kerja Ahok-Djarot yang lebih menonjolkan peran Gubernur dan Wakil Gubernur sebagai pelayan, bukan pejabat, merombak persepsi masyarakat akan birokrat. Publik cenderung menyamaratakan bahwa setiap pejabat itu malas, cenderung mempersulit, korup dan gila hormat. Paradigma ini kemudian diubah oleh Ahok-Djarot yang menunjukan bahwa birokrat juga mampu bekerja keras dan melayani rakyat dan menghasilkan karya yang nyata. Dengan rutinitas door-stop di Balai Kota, misalnya, warga bisa bercerita secara langsung kepada pemimpinnya mengenai berbagai suka duka kehidupan di ibukota.
BACA JUGA :
3. Memanusiakan Manusia Jakarta yang Dipandang Sebelah Mata
Misi utama Ahok-Djarot untuk membangun manusia Jakarta terbukti dari track record mereka selama ini. Sebagai contoh, sebelum kepemimpinan Ahok-Djarot, pasukan oranye yang kini menjadi pahlawan Jakarta dalam bidang kebersihan dan pencegahan banjir, tidak mendapat perlakuan dan bayaran yang layak. Dahulu, gaji mereka seringkali dipotong oleh pihak lain. Sekarang, semua pembayaran dilakukan dengan sistem cashless yang tercatat dan akurat sampai ke pihak yang berhak. Selain membuat pekerja menjadi lebih bersemangat, perekrutan ini membuka lapangan pekerjaan bagi warga DKI Jakarta.
Ahok-Djarot juga memanusiakan para penyandang disabilitas di ibukota. Berbagai inovasi dari guide block dan portal S di trotoar untuk membantu tuna netra, hingga Kartu Jakarta Pintar untuk Sekolah Luar Biasa dilakukan oleh Ahok-Djarot untuk memastikan adanya keadilan bagi seluruh warga Jakarta, terlepas dari latar belakang dan kemampuan mereka.
4. Merealisasikan Rencana Pembangunan yang Dahulu Hanya Angan-Angan
Pembangunan yang dilakukan oleh Ahok-Djarot sangat terasa oleh warga, mulai dari RPTRA untuk ruang bermain anak, fly-over untuk mengatasi kemacetan, trotoar nyaman untuk pejalan kaki, pemasangan sheet pile sungai dan danau di Jakarta untuk menuntaskan masalah banjir, dan pembangunan MRT dan LRT yang dulu hanya rencana belaka. Masyarakat pembayar pajak kini bisa merasakan nyata “reward” dari hasil pembayaran pajak mereka karena Ahok-Djarot tidak hanya berencana tetapi juga merealisasikan perencanaan itu dengan penuh tanggung jawab.
5. Pemimpin yang Terbuka Akan Hal Baru
DKI Jakarta, dalam naungan Ahok-Djarot, telah melihat banyak hal-hal baru. Aplikasi Qlue yang dapat dipakai untuk melaporkan keluhan yang ada di wilayah DKI Jakarta menjadi salah satu contoh inovasi yang langsung berhubungan dengan kehidupan warga. Selain itu, ada juga program Jakarta Smart City yang membuka informasi tentang Jakarta secara transparan ke publik. Ini membuktikan karakter Ahok-Djarot yang terbuka akan hal baru, selama ide itu dapat mewujudkan misi mereka untuk membangun manusia DKI Jakarta.
Apa lagi yang diragukan? Jangan lupa pilih nomor urut dua pada Pilkada DKI Jakarta, 15 Februari 2017 mendatang!